PETUNJUK DALAM MENEMUKAN KEBENARAN
1. "Akan datang pasukan dari umat terbaikku di Syam, Irak, dan Yaman..." (hadits shahih Muslim)
2. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, "Nanti pasukan musuh akan memerangi kamu dibawah 80 bendera. Dan tiap-tiap bendera memiliki 12000 pasukan." (hadits shahih Muslim)
Mari kita perhatikan siapa 80 bendera tersebut? Apakah hampir cocok dengan koalisi yang dipimpin oleh Amerika yang sudah lebih dari 50 negara yang saat ini memerangi Daulah Islamiyah (IS) ?
3. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, "Lihatlah kemana arah jatuhnya panah dari musuh-musuh Allah, maka kalian dapat melihat kelompok mana yang benar dan salah." (HR. Muslim)
Tentu kita bisa melihat kemanakah arah sasaran serangan ketika Israel bergabung dengan Amerika dan juga bergabung dengan puluhan negara dan juga ditambah Syiah saat mereka bersatu kesemuanya menyerang DAULAH KHILAFAH ISLAMIYAH (IS).
4.Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, "Jika kalian melihat pasukan yang membawa panji hitam (bendera Tauhid) dari arah khurasan, maka berbaiatlah kalian walau harus merangkak diatas salju, karena disana terdapat khalifah yang telah Allah beri petunjuk." (HR. Muslim)
Apakah koalisi Amerika memakai panji hitam seperti panjinya Rasulullah? Ataukah kelompok Syiah? Ataukah puluhan negara-negara yang sedang bergabung dengan koalisi?
5. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, "Jika fitnah tengah terjadi diseluruh dunia, maka iman adanya di negeri Syam." (Hadits shahih)
Fitnah yang dimaksud adalah ketidakjelasan berita di akhir zaman yang menimbulkan kekeliruan dan kebohongan dari berbagai sumber. Maka Rasulullah memberi tahu jika fitnah atau kekeliruan itu sedang terjadi diseluruh dunia, maka kita harus percaya bahwa kebenaran letaknya ada di negeri Syam.
6. Kesimpulannya adalah banyak diantara kita yang bertanya-tanya, jika kebenaran ada di negeri Syam, dan jika pasukan Rasulullah berada dinegeri Syam, Irak dan Yaman, lalu kelompok mana yang harus kita ikuti dan kita yakini?
Jawabannya adalah : Mari kita tanyakan kepada hati kita dan pilihlah mana yang sesuai dengan al-Qur'an dan Hadits.
- Apakah kita akan memilih kelompok kafir Amerika yang bergabung dengan negara-negara Thaghut?
- Ataukah kita akan memilih kelompok Syiah yang sudah jelas-jelas mengkafirkan shahabat Rasulullah dan mengkafirkan istri Rasulullah padahal Allah sudah menjamin 10 shahabat rasul yang masuk syurga. Syiah juga menghalalkan nikah mut'ah yang padahal didalam hadits nabi sudah melarang nikah mut'ah dilakukan?
- Ataukah kita akan berdiam diri?
¤ BAGAIMANAKAH KITA MENGENALI PASUKAN PANJI HITAM YANG AKAN MENJADI BALA TENTARA KHALIFAH AKHIR ZAMAN ?
Imam Abu Hanifah Ulama Fiqh yang terkenal dengan pedagang yang sukses pernah ditanya oleh muridnya, "Wahai Imam, bagaimanakah kita mengenali pasukan panji hitam yang akan menjadi bala tentara khalifah akhir zaman? Bukankah pasukan Bani Abbasiyah sekarang juga berpanji hitam?"
Imam Abu Hanifah Menjawab, "Panji hitam yang menjadi pasukan Imam Mahdi tidak sama dengan panji hitam pasukan Bani Abbasiyah, di bendera itu ada cap stempelnya Rasulullah yang membedakan mereka dengan yang lainnya. Perjuangan pasukan itu tidak semudah perjuangan pasukan Bani Abbasiyah dalam membangun kekhalifahannya. Mereka muncul di puncaknya fitnah dhuhaima.
Kemunculan mereka akan memisahkan ummat ini menjadi dua bagian :
~ Bagian yang satu adalah bagian keimanan yang tidak bercampur dengan kemunafikan.
~ Dan bagian yang kedua adalah bagian kemunafikan yang tidak bercampur dengan keimanan.
Mereka sangat keras terhadap orang-orang Kafir dan Munafiq, namun mereka sangat berlemah lembut pada orang-orang Mukmin. Hati mereka bagaikan kepingan besi, jangan sekali-kali kau berharap mereka punya belas kasihan terhadap orang-orang Kafir Itu."
Murid Itu Bertanya Kembali Pada Beliau, "Kenapa mereka tak mau berbelas kasih, bukankah bagi orang-orang Kafir itu juga ada tawanan dan pengampunan?"
Imam Abu Hanifah Menjawab, " Iya ada, tapi waktu itu sudah tidak berlaku. Karena orang-orang Kafir sudah sangat terlanjur melampaui batas terhadap kita."
(Diangkat dari Kitab Al-Malahim karangan Imam Abu Dawud dan Kitab Tafsir Ibnu Katsir dalam Bab Al-Fitan).