di Sulawesi
Segala puji bagi Alloh, aku memuji-Nya sebagai permohonan penyempurnaan nikmat-Nya, penyerahan diri pada kemuliaan-Nya, memohon perlindungan dari berma’siyat pada-Nya, aku memohon pertolongan-Nya karena memerlukan pencukup-Nya. Sesungguhnya tidak akan tersesat siapa saja yang Dia beri petunjuk, tidak akan selamat siapa saja yang memusuhi –Nya, dan tidak akan kekurangan siapa saja yang Dia cukupi.
Sholawat dan salam kepada yang telah Dia pilih dan terpilih sebagai Rosul dan penutup para Nabi, Muhammad beserta keluarga dan sahabatnya yang suci lagi bertakwa, dan siapa saja yang meniti petunjuk mereka ,dari orang-orang yang shiddiq, sholih dan para syuhada’,
Amma ba’d;
Dari saudara kalian yang zholim terhadap dirinya, yang mengharap ampunan Robbnya, Abu Muhammad 'Azzam ibnu Abdul Hamid bin Abdul Razzaq, kepada para Pengaku Pejuang Syariat Islam di Sulawesi.
Assalamu’alaikum warohmatullohi wabarokaatuh,
Alloh mentakdirkan aku berada di hadapan kalian, dalam situasi yang menakutkan ini, untuk berpamitan kepada kalian dan memotivasi kalian berperang, dengan izin Alloh. Kalian takkan mendengar suaraku ini, sebelum kedua kakiku menginjakkan medan perang, ketahuilah, semoga Alloh merahmati kalian, aku mengkhususkan kalian dengan pesan perpisahan yang aku tidak tinggalkan semisal ini untuk kedua orang tuaku, atau keluargaku, karena rasa hormatku atas keutamaan kalian setelah Alloh, juga karena rasa cinta dan rindu pada orang yang menetap dalam ruang tertinggi dalam hatiku. Perkenankan aku untuk tidak berpanjang lebar tentang kepedihan berpisah dengan kalian dan juga penderitaanku karena meninggalkan kalian.
Meski cerita tentang orang-orang yang tercinta tidak membosankan bagi yang merindu dan kabar berita para ksatria penegak syariat Islam tidak menjenuhkan bagi yang berpisah, namun perkaranya lebih dahsyat dari sekedar mengumbar kerinduan, dan berbagai peristiwa peperangan lebih cepat dari sekedar memberi kita kesempatan untuk berpelukan. Aku katakan, ---dan bimbingan hanya milik Alloh --- : Alloh akan menyingkap kesungguhan diri saudara dari kewajiban melepaskan tawanan kaum muslimin atas kezholiman resim thogut, mengancurkan borgolnya dan memudahkan jalan baginya berjihad di jalan Alloh.
Dan Alloh mengetahui bahwa aku mencari dalam berbagai kitab Ahlul ‘ilmi tentang cara bersyukur pada Alloh atas pemberian–Nya yang melimpah dan atas karunia Nya yang sangat besar. Aku juga bersungguh-sungguh membaca siroh para ‘ulama yang pandai bersyukur dan para ahlul fadhl yang senang berdzikir, dengan harapan aku bisa mendapatkan keinginanaku. Aku membaca keutamaan shodaqoh..; alangkah dahsyatnya…!!! Aku membaca keutamaan dzikir.,..; Betapa indahnya,,.,.,!!! aku membaca keutaman qiyamullail..,; alangkah eloknya,,.,,.!!! Aku membaca tentang keutamaan puasa sunnah.,; betapa hebatnya,.,.!!!
Namun aku tidak mendapati apapun yang menyerupai jihad dan syahid di jalan Alloh sebagai rasa syukur, pujian dan penghargaan pada-Nya. Bukhory meriwayatkan bahwa ada seorang lelaki berkata, ”Wahai Rosulalloh.. tunjukkan padaku amalan yang menyamai jihad, ”Rosululloh menjawab, ”aku tidak menemukannaya.” kemudian beliau melanjutkan, apakah engkau mampu jika seorang mujahid berangkat berjihad lalu engkau masuk masjid, melaksanakan sholat tanpa henti, dan berpuasa tanpa berbuka,.?!” Lelaki itupun berkata, ”siapa yang mampu melakukannya,.,”?.
Pengarang Masyari’ul Asywaq ---semoga Alloh merahmatinya---, berkata menguraikan hadits ini : “Jika orang-orang yang memiliki semangat tinggi, jiwa yang pantang menyerah, kedermawaan din, pahala mereka dilipat gandakan sebagai sahabat Nabi, yang berhasil mendapatkan semua kesempurnaan, yang menempati tingkat atas dalam setiap level kesungguhan, tidak mampu melaksanakan amalan yang menyamai jihad, lalu bagaimana orang seperti kita bisa tenang tanpa sungguh-sungguh. Bagaimana bisa mengandalkan amalan yang ringan dan semangat yang loyo.,,.?! ...apalagi disertai dengan riya’ dan tidak ikhlas, ditambah lagi dengan kasak-kusuk yang tak kunjung habis, Ya Alloh sadarkanlan kami dari kelalaian ini, dan bimbing kami berjihad di jalan-Mu sebelum terjadinya pergeseran. Engkaulah yang Maha di harap untuk setiap kebaikan. Walahaulaa walaa quwwata illa billah……..” selesai perkataan beliau rahimahulloh.
Ya Robb, aku memohon dengan nama-Mu yang paling agung, yang jika diminta dengannya pasti Engkau mengabulkan, terimalah aku terbunuh di jalan-Mu sebagai syahid, dan jadikan musuh-Mu memuntungkan hidungku, memotong telingaku, dan merobek perutku, kemudian melemparku ke tengah jalan, hingga datanglah seorang munafiq melewati ceceran dagingku dan berkata, ”kalau sekiranya saja lelaki ini mematuhi kami, pasti dia takkan terbunuh disini!!”.
Dan aku memohon ampun pada yang Maha Pengasih dan mendapat pukulan keras yang melenyapkan buih, atau tusukan ganas di tanganku, yang dilengkapi dengan tombak yang menembus usus dan jantung. Sampai berkatalah pengecut yang melewati jasadku ”kalau saja tidak berjihad, pasti dia takkan merasakan susah selamanya...!!!”
Ikhwany fillah,….jika Alloh mentakdirkan kebaikan pada saudaramu yang berdosa ini, maka hendaklah bergegas orang-orang yang lebih mulia dariku, para pejuang penegak Syariat Islam di tanah kelahiranku, untuk menyusul kami kesini. Kalaulah bukan karena rasa khawatirku mencelakai mereka atau menyebabkan keburukan pada mereka, sungguh aku akan menyebut nama mereka, dan sungguh akan aku panggil mereka untuk memenuhiku ”wahai fulan bin fulan dimanakah dirimu..???! ...wahai fulan bin fulan..,. kapan engkau menyusul kami,.??!”
Sesungguhnya diantara kalian ada orang yang aku merasa terhormat untuk membasuh kedua kakinya. Orang–orang yang bertakwa, penuh petunjuk, ikhlas, gemar ibadah, bersyukur dan berdzikir --–Aku berharap demikian dan Alloh-lah yang menghisab---. Kalau saja mulianya berangkat berjihad diberikan pada yang lebih berhak, tidak akan berangkat orang sepertiku dan orang seperti mereka takkan tertinggal. Akan tetapi itu semua murni pemberian Alloh ‘azza wa jalla. Wahai manusia terelite dan terbaik….
Wahai para pemuda terbaik dan paling beruntung… wahai kalian yang menyertai mujahidin dalam kemudahan dan kesulitan, disaat senang dan sedih ketika mereka menghajar musuh atau mereka dihajar musuh, hingga seolah kalian berada dalam rombongan mereka atau di tengah-tengah mereka. Wahai kalian yang mensupport media mereka dengan waktu, pena dan kesungguhan kalian tanpa menghiraukan anjing-anjing dan intel-intel thoghut. Wahai kalian yang telah mempelajari fadhilah jihad, memahami dan mengajarkannya. Jika kalian menunda berangkat jihad di jalan Alloh, lalu siapa yang akan melaksanakannya,,,.??!
Jika kalian mengabaikannya, sedangkan kalian adalah seperti ini (al-ustad, tokoh2 pejuang syariat Islam)..... Lalu apa yang akan dilakukan orang awam..??! beritahu aku, apa yang mungkin akan mereka lakukan,...??! Amalan apa yang sedang kalian lakukan yang tidak lagi memerlukan jihad di jalan Alloh,.??! Sementara musuh Alloh telah menodai umat ini hingga tak tersisa sejengkal bagian dari tubuhnya kecuali pasti terdapat luka tebasan pedang atau tusukan tombak dari musuh penuh dendam. Jiwa yang ada pada kalian itulah yang aku maksud, jika belum kalian kerahkan untuk berjihad di jalan Alloh, padahal jihad telah menjadi fardhu ‘ain bagi setiap muslim, lalu dengan apa kalian masuk syurga,.,??! dengan apa kalian akan selamat dari api neraka,.??!
Aku bersumpah dengan nama Alloh yang meninggikan langit tanpa tiang, sesungguhnya jihad di jalan Alloh pada zaman ini fardu ‘ain bagi setiap muslim…. Aku bersumpah dengan nama Alloh yang meningikan langit tanpa tiang, sesungguhnya jihad di jalan Alloh pada zaman ini fardu ‘ain bagi setiap muslim…. Aku bersumpah dengan nama Alloh yang meninggikan langit tanpa tiang, sesungguhnya jihad di jalan Alloh pada zaman ini fardu ‘ain bagi setiap muslim…. Jika kalian mau, aku tambah lagi untuk kalian.
Wahai para singa penegak syariat Islam…… demi Alloh aku bertanya pada kalian..,.: bagaimana kalian bisa mencicipi makanan sementara kalian melihat saudara muslim kalian di Afghanistan menjual anaknya dengan 300 dolar demi menghidupi anggota keluarga lainnya,.??! serta masih bayak saudarah2 muslim masih dihinakan dalam penjara2...??!.
Bagaimana bisa kalian tinggal bersama isteri kalian dan bermain dengan anak-anak kalian sementara kalian melihat bom fosfor putih merubah malam hari Gaza menjadi siang dan merubah darah anak-anak Gaza menjadi sungai ???!!
Bagaimana kalian bisa mendambakan hidup lebih panjang sedangkan kalian melihat tangan kematian mencincang anak-anak disana dan mengubur mereka disamping permainan mereka bersamaan dengan puing-puing reruntuhan dan kedengkian.
Karena seperti inilah hati menjadi luluh oleh kesedihan jika dalam hati masih ada Islam dan iman, demi Alloh yang tiada ilah melainkan Dia, Alloh takkan pernah menolong umat ini kecuali dengan kembali melaksanakan faridhoh (kewajiban) yang hilang (ditinggalkan) yaitu Jihad di jalan Alloh, inilah dia jalannya para salaf dan dengannya orang-orang kholaf terbaik mencukupkan diri.
Kami adalah cucu/generasi suatu umat yang memburu kematian lalu diberi kehidupan, maka tetap hidup orang yang masih hidup di dalamnya dengan penuh mulia dan berlalulah orang yang terbunuh di jalan Alloh sebagai syahid lagi berbahagia, mereka tidak melalaikan jihad ofensif yang merupakan fardhu kifayah, maka Alloh mencukupi mereka dengan jihad defensive sebagai karomah dan tanda kebesaran dari Nya.
Pengarang Syifa-ush Shudur mengisahkan dari Dhiror bin Amru, Dhiror berkata, ”Telah lama aku berada di negeri jihad, akupun rindu untuk berhaji dan aku ingin bersanding dengan baitulloh. Maka aku bersiap-siap untuk melaksanakan haji, kemudian aku pergi berpamitan pada saudara-saudaraku, akupun datang kepada Ishaq bin Abi Farwah untuk berpamitan, Dia berkata, ”Mau kemana dirimu wahai Dhiror,.,?” Aku menjawab,.:”Haji”...... Dia berkata : ”Apa yang merubah pikiranmu dari berjihad,.?” Aku menjawab “Tidak, hanya saja telah lama aku berada di negeri jihad dan lalu berhasrat untuk haji dan aku ingin bersanding dengan baitulloh”, maka dia berkata padaku, ”Jangan kau lihat pada apa yang kau suka wahai Dhiror, tapi lihatlah apa yang Alloh sukai.
Wahai Dhiror bin Amru, tidakkah engkau tahu bahwa Rosululloh SAW tidaklah berhaji ke baitulloh melainkan hanya sekali saja, dan beliau masih terus berjihad hingga berjumpa Alloh,.??!
Wahai Dhiror bin Amru, jika engkau berhaji, maka sesungguhnya engkau mendapat pahala haji dan umrohmu, adapun jika engkau beribath atau berjihad atau melindungi celah kaum muslimin, lalu seratus ribu orang berhaji ke baitulloh, sedangkan dirimu tidak termasuk di dalamnya, sungguh engkau akan mendapatkan pahala seperti pahala haji dan umroh mereka dan engkau akan mendapatkan pahala dengan jumlah setiap mukmin dan mukminah sejak Alloh menciptakan Adam hingga kelak di hari di ditiupnya terompet,,,,.” Sampai dengan perkataannya,…”wahai Dhoror bin Amru,.. tidakkah kau tahu bahwa tidak ada seorangpun yang lebih mendekati derajat kenabian selain derajat para ulama’ dan mujahidin,.?!,
Aku bertanya, ”Bagaimanakah itu --–semoga Alloh merahmatimu---,.?” Dia menjawab, :”karena ulama’ melaksanakan apa yang disampaikan para nabi berupa mengokohkan urusan Alloh pada hamba dan negeri-Nya, dan juga membimbing manusia kepada Alloh, sedangkan mujahidin, mereka melaksanakan apa yang disampaikan para nabi dari Alloh, berupa mentauhidkan Alloh, agar cahaya-Nya tidak padam serta agar kalimatulloh tetap tinggi dan kalimat orang-orang kafir tetap rendah.” Dhiror berkata, ”maka akupun tidak jadi pergi haji dan aku tetap berada di negeri jihad.” Dia tetap berada di sana hingga berjumpa dengan Alloh, ---semoga Alloh merahmatinya---(dhiror). Thobarony meriwayatkan dengan makna yang sama, dari Anas bin Malik Rodhiyallohu ‘anhu berkata, ”Rosululoh SAW pernah di tanya tentang pahala ribath, maka beliau menjawab. ”Barang siapa yang beribath satu malam menjaga kaum muslimin, dia mendapatkan pahala orang yang berpuasa dan sholat yang ia jaga,.”
Wahai para pejuang penegakan syariat Isalam… Sesungguhnya dalam kesyahidan di jalan Alloh terdapat suatu fadhilah (keutamaan), kalaulah tidak ada fadhilah selain fadhilah tersebut, sungguh sudah semestinya kalian bergegas untuk menggapainya dan berlari untuk mendapatkannya meski dengan merangkak. Dalam sebuah hadits shohih, Ahmad, Hakim dan Abu ‘Awanah meriwayatkan, dari Abdulloh bin Amr Rodhiyallohu ‘anhuma berkata : Rosululloh SAW bersabda kepadaku, ”Tahukah engkau satu kelompok umatku yang pertama masuk surga ?” Aku menjawab, ”Alloh dan Rosul-Nya lebih tahu.” Maka Rosululloh bersabda “Pada hari kiamat, orang-orang yang berhijrah datang ke pintu syurga, lalu mereka minta di bukakan, maka sang penjaga pintupun berkata, ”Apa kalian sudah di hisab?” mereka menjawab, ”dengan apa kami di hisab, sedangkan pedang kami berada di pundak kami di jalan Alloh?” Beliau melanjutkan, ”lalu pintu surga pun di bukakan untuk mereka dan mereka menetap di dalamnya selama empat puluh tahun sebelum manusia yang lain memasukinya, ”Maka fadhilah manakah yang lebih baik dari fadhilah ini ??! Alloh mengampuni dosa-dosamu di hari kiamat sebelum dosa-dosa itu tersingkap......, kemudian Alloh memasukkan kalian ke surga empat puluh tahun sebelum manusia lain memasukinya, sebagai rahmat dan pemberian yang melimpah dari-Nya. EMPAT PULUH TAHUN!!!! Di waktu orang-orang kafir mengatakan, ”tidakkah kami di dunia melainkan hanya satu hari saja !! ”EMPAT PULUH TAHUN!!!! Selama itu seorang syahid bergelimang nikmat di suurga disaat manusia lainya menderita siksa di padang yaumil hisaab.,.... EMPAT PULUH TAHUN PENUUH!!
Berapa lagi hidup kalian di dunia ini dari empat puluh tahun itu ???! Lalu kenapa masih saja bimbang dan menunda-nunda..??! Masih pikir-pikir dan merenung apa lagi..??? Thobarony mengisahkan, bahwa Abdul Wahhab bin Bukht berperang bersama Abu Muhammad Al-Baththol, lalu pasukan mereka tercerai-berai, kemudian Abdul wahhab menenangkan kudanya seraya berkata, ”Belum pernah aku lihat kuda yang lebih pengecut darimu, Alloh pasti menumpahkan darahku jika aku tidak menumpahkan darahmu, ”kemudian dia melempar topi bajanya dari kepalanya dan berteriak, ”AKU ABDUL WAHHAB BIN BUKHT, APA KALIAN AKAN LARI DARI SURGA..??! Kemudian dia menerobos pasukan musuh sampai melewati seorang lelaki yang berkata, ”Betapa hausnya..!” Diapun berkata, ”Majulah ada air di depanmu”!! Lalu dia menerjang musuh hingga terbunuh dan kudanya terbunuh.
Sesungguhnya kehidupan kita adalah sebuah kisah, dan kitalah para ksatrianya, kita tulis bab-babnya dengan amal perbuatan kita, maka berusahalah untuk menjadikan kisah-kisah kalian tercatat dalam kisah perjalanan orang-orang sholih, dan berusahalah untuk menjadikan akhir kehidupan kalian ..syahid di jalan Alloh. Demi Alloh, tidaklah pantas bagi ksatria kecuali mati terbunuh, dan tidak ada yang menghapuskan dosa-dosa kita sebagaimana halnya kesyahidan di jalan Alloh, ‘Ali bin Abi Tholib rodhiyallohu ‘anhu selalu mengatakan, ”Sesungguhnya kematian paling mulia adalah terbunuh” dia juga berkata, ”jika kalian tidak terbunuh, pasti kalian juga akan mati, demi jiwaku yang berada dalam genggaman-Nya, sungguh seribu tebasan pedang lebih ringan bagiku daripada mati di atas kasur, bersabarlah dalam hal kematian, dan tetaplah bersabar, kekekalan tidaklah di dapat dengan mudah, jalan kematian adalah program bagi setiap yang hidup, buktikanlah hal itu pada penduduk bumi".
Ketahuilah bahwa Alloh dahulu memilih para Rosul dari manusia, sampai menutupnya dengan penghulu para Nabi, lalu setelah itu, Alloh memilih mujahidin dan para syuhada’ dari umatnya, dan tidak ada yang lebih mendekati derajat kenabian selain mereka, maka mintalah pada Alloh dengan jujur, agar menjadikan kalian termasuk hamba-Nya yang diberi keikhlasan dan berjihad.
Orang-orang yang aku cintai di Tanah Bugis...
Ketahuilah bahwa sesungguhnya surga di bawah naungan pedang dan sungguh wanginya adalah semerbak harum kematian. Dan kalian pasti akan mati, apakah dengan tebasan pedang atau kecelakaan lalu lintas, atau kejang jantung atau kanker ganas, demi Alloh katakan padaku…!! DARI APA KALIAN LARI..??! ....APAKAH DARI KEMATIAN..??! Ketahuilah bahwa kematian adalah PEMBURU AKTIF.. yang takkan terlewatkan dari orang yang tinggal menetap, takkan dilumpuhkan orang yang melarikan diri, orang yang menyelamatkan diri darinya takkan bertambah umurnya, dan tidak ada pelindung antara diri dan harinya, Aku bertanya satu pertanyaan pada kalian, jawablah aku..!! “apa dari kalian ada yang lebih memilih mati dalam kecelakaan lalu lintas, atau karena penyakit yang tak tersembuhkan daripada syahid di jalan Alloh ???! Jika jawaban kalian sudah umum, dan memang demikian, maka aku berazzam pada kalian agar kalian memenuhi seruanku, atau kalian merenungkannya dalam diri kalian sampai aku tidak memberatkan kalian, hendaklah kalian berjanji kepada Alloh untuk berangkat berjihad di jalan Alloh, tetapkan niat yang jujur untuk melaksanakannya dan hendaknya setiap orang dari kalian meminta pertolongan pada Alloh dalam meletakkan rencana terperinci yang dia tulis di atas kertas, yang demikian itu agar tidak lupa, dan hendaknya mulai hari ini mengambil sebab-sebab dan mencari berbagai wasilah, dan tidak meninggalkan da'wah pentingnya penegakan syariat Islam, dan mengajak seorang muslim untuk beriltizam dengan dien, kemudian menanamkan cinta jihad ke dalam hatinya, lalu mengajarkan bagaimana menjelajahi medan-medan jihad, bagaimana memasukinya dengan cara yang aman dan bagaimana aktif di dalamnya dan menghidupkannya, baru kemudian berangkat berjihad di jalan Alloh, dengan demikian dia telah memenuhi fardhu kifayah dengan berda'wah pada masyarakat dan melaksanakan fardhu ‘ain dengan berangkat menuju medan perang, dan itulah kemenangan yang besar,..! dan berusahalah agar hal itu tidak kurang dari satu bulan, dan tidak lebih dari satu tahun, dan pertengahannya adalah enam bulan. Saudara-saudaraku yang mulia, main-main bagiku jika kata-kataku tidak menyentuh lubuk hati kalian dan menjalar layak listrik dalam urat nadi kalian........, main-main saja buatku jika suaraku tidak menggoncang badan kalian dan menggetarkan relung kalian sedangkan telah lama aku hidup bersama kalian dan saudaramu ini tidaklah asing dengan diri kalian, sapaan sukma pada jiwa menjalar beredar hati menggapai tanpa kepayahan aku berteriak dengannya, lalu ia terbang tanpa sayap dan erangannya membelah hamparan yang luas.........
Saudafaku di manakah pembawa panji....?! yang jika salah satu tangannya terputus dia menjaga panji dengan kedua bahunya dan tidak rela panji itu jatuh sebelum dirinya jatuh tersungkur, jika menjadikan payah sebagian kalian dengan terlambatnya serangan mujahidin di jantung orang kafir dan mereka melihat bahwa futur dan leha-leha adalah cara terbaik untuk menghabiskan waktu hingga habis batas waktunya, maka ketahuilah bahwa mereka itu salah dan mereka akan menyesal penuh sesal atas penelantaran terhadap saudara-saudara mereka.
Membunuh orang kafir dan menimpakan kekalahan pada mereka bukanlah keinginan terbesar dan puncak pengetahuan kami, tapi selamat dari neraka jahannam dan memperoleh surga.
Demi Allah kalaulah tidak tersisa satu kafir di muka bumi untuk kami perangi sungguh kecemasan dan kesedihan menimpa kami karena tiadanya jihad dan terlewatnya pahala jihad dari kami. Pahala jihad itulah yang kami buru dan mendapat kesyahidan di jalan Allah lah yang kami damba. Lihatlah pada dirimu wahai engkau yang menunggu-nunggu, berapa banyak kebaikan yang terlewat pada dirimu?!
Bagaimana bisa dirimu memperoleh pintu keselamatan dengan tertinggal duduk bersama orang-orang yang tidak berjihad?! bahkan mungkin mereka disibukan dengan panjang angan dan terpikat dengan mimpi kemenangan dari Allah sementara dia terbentang diantara dua lapis selimut.
Aku ingatkan kalian pada Allah wahai saudara-saudaraku jangan sampai kalian menjadi bagian dari golongan yang lembek ini yang keinginannya mengikuti hawa nafsunya dan panjang angan pada Allah,....
Sebagai penutup, aku katakan pada kalian.....
Wahai pangkalan ribath dan jihad,
Wahai pangkalan pengorbanan dan istisyhad,
Wahai 'azam yang gagah berani dan kejantanan orang yang cerdik sumber kedermawanan habitat orang-orang mulia, induk pengorbanan, sarang semua yang menerkam rahim keberanian bendera syuhada, lumatkah diriku wahai cita dan panji kaum muslimin,..
lumatlah diriku wahai pembalasan dan target orang-orang lemah, diriku yang jadi tebusanmu wahai syekh kami Usamah, dan diriku jadi tebusanmu wahai hakim kami Ayman, leherku berada di bawah leher kalian berdua dan dadaku adalah tameng bagi dada kalian berdua. Demi Allah seandainya tunggangku dibunuh dan darahku di tumpahkan sungguh lebih aku suka daripada imam kami syekh Usamah atau syekh Aiman yang kami cintai terkena duri yang melukai jari kaki salah satu dari keduanya sedang aku selamat bersama harta dan keluargaku. Kami bejanji pada Allah musuh kalian tidak akan sampai membuat kalian lapar sementara mata kami masih berkedip dan juga orang-orang selain kalian, dan apa yang mereka kehendaki untuk memotong leher kami dan mencerai beraikan jasad kami dan apa yang lebih hina dan lebih pahit darinya dan Allah sebaik-baik pelindung.
Adapun dirimu wahai amerika ....
Wahai budak perempuan yang melahirkan tuannya kami katakan kepadamu : "bersabarlah... sungguh akan datang untuk memerangimu para pemuda mujahid yang berjalan kaki dan menunggang unta datang dari segala penjuru nan jauh dan ketahuilah kami adalah satu kaum yang tertimpa sejumlah dosa dan sungguh kami akan mensucikan diri dari dosa-dosa itu dengan mandi darah anjing-anjing kalian dan kami mempersembahkan korban kepada Allah dengan memenggal leher kalian maka kirimkanlah pada kami serdadu kalian yang besar dan gemuk dan cegah dari kami serdadu kalian yang lemah dan sakit sungguh telah sampai pada kami dari Nabi kami SAW bahwa korban tidak akan di terima kecuali yang selamat dari cacat dan ketahuilah bahwa nabi kami SAW besabda,
"takkan berkumpul di neraka antara orang kafir dan pembunuhnya, selamanya!"
......Demi Allah takkan pernah aku hidup tenang sebelum membunuh dari kalian atau dari serdadu bayaran kalian yang merugi agar menjadi penyalamatku dari api neraka dan dari hari disingkapnya kabar berita.
Adapun dirimu wahai pembunuhku di jalan Allah....
Aku memohon pada Allah agar menerimaku sebagai syahid di jalannya setelah banyak menimpakan kerugian pada musuh-musuhnya,.....
Aku katakan padamu wahai yang akan membunuhku dan tanah jihad yang basah akan mengisahkan tentang panasnya darahku sama saja bagiku apakah engkau membunuhku dengan peluru atau dengan roket atau dengan misile ketahuilah aku tidak menemukan balasan yang terbaik untukmu kecuali satu hal yaitu doa bagimu secara zhohril ghoib agar Allah membimbingmu kepada islam kemudian engkau berjihad dengan serius di jalan Allah lalu menyusul kami kami sebagai syahid di surga firdaus tertinggi.....insyaAllah. nanti di sana kita saling berpelukan dan menjadi orang yang paling mencintai karena Alloh......
Sebagaimana diriwayatkan dari Rosulullah SAW. Ya Allah yang menurunkan kitab.... Maha cepat hisabnya kalahkan pasukan ahzab Ya Allah kalahkan dan goncang mereka...... Ya Allah kami menjadikanmu di batang leher mereka dan kami berlindung kepadamu dari keburukan mereka..... Ya Allah Engkau adalah Penyokong kami, Engkau adalah Penolong kami, denganMu kami berlalu pergi denganMu kami menyerang dan dengan Mu kami perperang maka tolonglah kami atas musuh-musuh kami kokohkan langkah kami dan keraskanlah lemparan kami... sesungguhnya Engkau Maha kuasa untuk melakukannya dan Engkau maha layak untuk mengabulkan." dan akhir dari seruan kami, segala puji bagi Allah robb semesta alam (10;10)
-------------------------------------------------------------------------
Tulisan ini tersaur dari Syeh Abu Dujanah Al-Khurosany dengan sedikit perubahan......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar