Puisi Seorang Mujahidin

Minggu, 28 Oktober 2012

Status Pemerintah Tidak Menerapkan Hukum Allah



PENJELASAN MENGENAI PEMERINTAHAN YANG TIDAK MENERAPKAN HUKUM ALLAH



Penulis : Asy-Syaikh Al-Mujahid Aiman Adz-Dzawahiri

Ayat al quran


ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ لاَ يُصِيبُهُمْ ظَمَأٌ وَلاَ نَصَبٌ وَلاَ مَخْمَصَةٌ فِي سَبِيلِ اللّهِ وَلاَ يَطَؤُونَ مَوْطِئًا يَغِيظُ الْكُفَّارَ وَلاَ يَنَالُونَ مِنْ عَدُوٍّ نَّيْلاً إِلاَّ كُتِبَ لَهُم بِهِ عَمَلٌ صَالِحٌ إِنَّ اللّهَ لاَ يُضِيعُ أَجْرَ الْمُحْسِنِينَ، وَلاَ يُنفِقُونَ نَفَقَةً صَغِيرَةً وَلاَ كَبِيرَةً وَلاَ يَقْطَعُونَ وَادِيًا إِلاَّ كُتِبَ لَهُمْ لِيَجْزِيَهُمُ اللّهُ أَحْسَنَ مَا كَانُواْ يَعْمَلُونَ

“Yang demikian itu, karena mereka tidak ditimpa kehausan, kepayahan dan kelaparan di jalan Allah, dan tidak (pula) menginjak suatu tempat yang membangkitkan amarah orang-orang kafir, dan tidak menimpakan suatu bencana kepada musuh, kecuali (semua) itu dituliskan bagi mereka sebagai suatu amal kebajikan. Sungguh, Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik, dan tidaklah mereka memberikan infaq, baik kecil maupun yang besar dan tidak (pula) melintasi suatu lembah (berjihad), kecuali akan dituliskan bagi mereka (sebagai amal kebajikan), untuk diberi balasan oleh Allah (dengan) yang lebih baik daripada apa yang telah mereka kerjakan.” [At Taubah : 120-121]

Selasa, 23 Oktober 2012

50 Dosa Demokrasi


50 DOSA
Demokrasi, Pemilu, dan Partai



Judul Asli: Khamsuuna Mafsadah Jaliyyah min Mafaasidi'd-Dimaqratiyyah wa'l-Intikhobaat wa'l-Hizbiyyah
Penulis: Syeikh Abdul Majid bin Mahmud Ar-Raimy
Penerbit: Daarul Ghaits

Senin, 22 Oktober 2012

Risala Kufur Kepada Thogut


Ketahuilah wahai saudaraku, sesungguhnya kewajiban pertama yang Allah fardhukan atas anak Adam adalah Kufur kepada Thaghut dan Iman kepada Allah Swt, sebagaimana yang Dia firmankan :

Sesungguhnya Kami telah mengutus pada setiap umat itu seorang Rasul (mereka mengatakan kepadakaumnya), “Ibadahlah kepada Allah dan jauhi Thaghut” (An-Nahl: 36)

Perintah Kufur terhadap Thaghut dan Iman kepada Allah adalah inti dari ajaran semua Rasul dan pokok dari Al-Islam. Dua hal ini yang menentukan status seseorang, apakah dia itu Muslim atau Musyrik. Allah mengatakan :

Siapa yang kufur kepada Thaghut dan beriman kepada Alllah, maka dia itu telah berpegang teguh pada buhul tali yang sangat kokoh (yaitu la ilaaha illallah). (Al-Baqarah: 256)

Minggu, 14 Oktober 2012

Terima Kasih Musuh Ku...!


Engkau mengajariku bagaimana mendengar kritik yang pedas tanpa harus merasa galau.
Engkau mengajariku bagaimana harus terus melangkah di jalan yang telah kutempuh tanpa ragu, meski kadang aku harus mendengar kata-kata yang kurang pantas atau tidak layak.
Sungguh, ini adalah pelajaran yang sangat berharga. Pelajaran yang tidak bisa didapatkan secara teori, bahkan oleh seseorang yang telah berupaya dan berupaya. Sampai kemudian Allah mendatangkan orang lain sebagai pelatih, yang memaksa meneguk pil pahit untuk pertama kalinya, agar terbiasa untuk selanjutnya.

Koreksi Tahun Kenabian


Di kalangan Rohaniawan saat ini, masih banyak yang percaya bahwa awal dari kenabian, paling lama sekitar 6.000 SM, atau 8.000 tahun yang lalu. Sebagaimana pendapat, seorang agamawan dari Irlandia, yang bernama James Ussher, yang berpendapat kemunculan Nabi Adam terjadi pada sekitar tahun 4.004 SM.
Selain itu seorang Sejarawan, yang bernama Josephus, menyatakan bahwa manusia pertama itu muncul pada sekitar tahun 5.411 SM, sementara seorang ilmuan, bernama ‘Adil Thaha Yunus, memperkirakan Nabi Adam muncul pada sekitar 5.872 SM.

Sabtu, 13 Oktober 2012

Kitab dan Pedang


TEGAKNYA AGAMA DENGAN KITAB YANG MEMBERI PETUNJUK DAN PEDANG YANG MENOLONG DAN CUKUPLAH TUHANMU MENJADI
PEMBERI PETUNJUK DAN PENOLONG



Berkata Jabir bin Abdillah radhiyallaahu ‘anhu sementara ia membawa pedang di salah satu tangannya dan mushhaf di tangannya yang lain, “Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kami agar memukul dengan ini (pedang) orang yang menyimpang dari ini (kitab).”

Nestapa Kaum Muqallidin Dalam Syirik Dan Kekafiran


Disaat derasnya arus syirik dan kekafiran, ternyata masih banyak juga orang yang tidak mau mencari kebenaran, mereka betah taqlid dan ikut-ikutan didalam segala hal, bahkan taqlid kepada sosok telah menambah dikalangan orang-orang yang intisab (menyandarkan diri) kepada salaf, padahal salaf bara’ darinya.
Banyak orang-orang yang mengaku Islam dinegeri ini ikut-ikutan dalam budaya syirik tumbal dan sesajian serta meminta pada orang yang sudah mati. Disisi lain, banyak orang dinegeri ini ikut-ikutan dalam pesta syirik demokrasi, padahal mereka mengetahui bahwa yang demikian itu adalah pelimpahan wewenang pembuatan hukum dan perundang-undangan kepada rakyat atau wakilnya yang disederhanakan dengan ungkapan mereka : Dari Rakyat, Oleh Rakyat dan Untuk Rakyat.
Mereka mengatakan :