Puisi Seorang Mujahidin

Minggu, 06 Maret 2016

BANTAHAN TERHADAP QUBURIYYUN, SYIAH DAN PENDENGKI KHILAFAH ISLAMIYYAH YANG MENGGUNAKAN ATSAR ALI BIN ABI THALIB DALAM MENYESATKAN DAULAH ISLAMIYYAH

بسم الله الرحمن الرحيم

Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan mulia rasulullah, keluarga dan para sahabatnya.

Ya Allah, karuniakanlah kami cinta yang jujur kepada nabi-Mu, Ash-Shadiq Al-Mashduq.

Ikhwah fillah a’azzakumullah

Kita telah berulang kali membaca hadits yang sering dibawakan oleh mereka yang senantiasa menyerang mujahidin Daulah Islam. Hadits mauquf atau atsar Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu itu dijadikan senjata untuk mereka untuk menyesatkan umat tentang Daulah Islam.

Dari yang mengaku ahlussunnah dari kalangan Aswaja (sungguh mereka bukan Ahlussunnah) sampai yang mengaku pengusung Dakwah Tauhid wal Jihad.

Atas idzin Allah ‘Azza wa Jalla, kami yang dha’if ini akan membahas tentang hadits atau atsar yang menjadi barang dagangan mereka untuk memuaskan hawa nafsunya dalam menyerang wali-wali Allah yang telah menegakkan kewajiban yang paling wajib yang dibebankan oleh Allah, Iqomatuddin dan Tanshibul Imam.

Berikut adalah atsar yang menjadi barang dagangan mereka:

قال نعيم بن حماد في الفتن (573):حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ، وَرِشْدِينُ، عَنِ ابْنِ لَهِيعَةَ، عَنْ أَبِي قَبِيلٍ، عَنْ أَبِي رُومَانَ، عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: «إِذَا رَأَيْتُمُ الرَّايَاتِ السُّودَ فَالْزَمُوا الْأَرْضَ فَلَا تُحَرِّكُوا أَيْدِيَكُمْ، وَلَا أَرْجُلَكُمْ، ثُمَّ يَظْهَرُ قَوْمٌ ضُعَفَاءُ لَا يُؤْبَهُ لَهُمْ، قُلُوبُهُمْ كَزُبَرِ الْحَدِيدِ، هُمْ أَصْحَابُ الدَّوْلَةِ، لَا يَفُونَ بِعَهْدٍ وَلَا مِيثَاقٍ، يَدْعُونَ إِلَى الْحَقِّ وَلَيْسُوا مِنْ أَهْلِهِ، أَسْمَاؤُهُمُ الْكُنَى، وَنِسْبَتُهُمُ الْقُرَى، وَشُعُورُهُمْ مُرْخَاةٌ كَشُعُورِ النِّسَاءِ، حَتَّى يَخْتَلِفُوا فِيمَا بَيْنَهُمْ، ثُمَّ يُؤْتِي اللَّهُ الْحَقَّ مَنْ يَشَاءُ»

Nu’aim bin Hamad berkata dalam Al-Fitan (573) : telah mengabarkan kepada kami Al-Walid dan Risydindari Ibnu Luhi’ah dari Abi Qabil dari Abi Ruman dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu beliau berkata,

“Jika kalian melihat panji hitam, maka tetaplah pada bumi (tempat kalian), janganlah kalian gerakkan tangan dan kaki kalian. Lalu muncullah kaum yang lemah. Hati mereka seperti batangan besi (keras). Mereka pemilik negara. Mereka tidak menepati janji dan kesepakatan.
Mereka menyeru kepada Al-Haq sedangkan mereka bukan termasuk dari pengusungnya. Nama-nama mereka adalah kunyah (menggunakan kata abu), nisabat mereka menggunakan nama daerah. Rambut mereka terurai seperti wanita hingga mereka berselisih di antara mereka. Lalu Allah mendatangkan kebenaran kepada siapa sajayang Allah kehendaki”.

Sebelum masuk ke dalam pembahasan shahibul fitan dan perawi yang ada dalam atsar tersebut, sesungguhnya hadits-hadits Ar-Rayatusu Sud (panji hitam), baik itu Marfu, Mauquf atau Maqthu’ kebanyakan munkar (dha’if) sebagaimanayang dijelaskan oleh Syaikh Abu Shuhaib Khalid bin Mahmud bin Ali bin Hamdan Al-Hayik Al-Hasyimi An-Naufaly Al-Husainy dalam maqolahnya Minahul Wadud Fi Bayan Thuruq Ahadits Ar-Rayat As-Suud .

Yang meriwayatkan atsar ini adalah Abu Abdillah Nu’aim bin Hamad bin Mu’awiyah bin Al-Harits bin Hammam bin Salmah bin Malik Al-Khuza’i Al-Marwazi.

Imam Adz-Dzahabi mengatakan tentang beliau dalam kitabnya Siyar A’lamin Nubala (10/595) bahwa beliau adalah Imam Allamah Hafizh.

Namun, dengan keimamahan dan keulamaan beliau, beliau banyak meriwayatkan hadits-hadits munkar terutama dalam kitabnya Al-Fitan. Imam Adz-Dzahabi berkata dalam kitabnya Dzikru Asma’ Man Takallama Fiihi wa Huwa Mutsiq (hal 184-185),

351 نعيم بن حماد خ مقرونا د ت ق حافظ وثقه أحمد وجماعة واحتج به البخاري وهو من المدلسة ولكنه يأتي بعجائب قال النسائي ليس بثقة وقال أبو الفتح الأزدي قالوا كان يضع الحديث وكذا أبو أحمد بن عدي وقال أبو داود وعنده نحو عشرين حديثا لا أصل له
“351

Nu’aim bin Hamad adalah seorang hafizh ditsiqahkan oleh Imam dan Jammah. Imam al-Bukhori berhujjah dengannya. Dia (Nu’aim) termasuk dari muddallis akantetapi ia membawa hal-hal yang aneh. An-Nasa’i “ia tidak tsiqoh”, Abul Fath Al-Azdy mereka berkata

“Adalah ia (Nu’ai) memalsukan hadits. Demikian juga Abu Ahmad bin Ady. Dan berkata Abu Dawud “Dia memiliki 20 hadits yang tidak ada asalnya”.

Akantetapi Imam Al-Bukhory selektif dalam meriwayatkan dari Nu’aim. Terutama dalam kitab Al-Fitanini, Imam Adz-Dzahabi berkata, “Tidak dibenarkan bagi seseorang berhujjah dengannya. Ia mengarang kitab Al-Fitan, ia membawakan sesuatu yang aneh-aneh dan munkar-munkar di dalam kitab tersebut”.

Sementara Ibnu Luhai’ah, didha’ifkan, Waki’ dan Ibnul Mahdi. Namun Yahya bin Ma’in masih memilih Ibnu Luhai’ah dibandingkan Rasydin, (silahkan rujuk tarjamah Ibnu Luhai’ah di kitab Tahdzibul Kamal karya Al-Mazzy dan Tahdzibut Tahdzib karya Imam Ibnu Hajar Al-Asqollany). Abdul Karim bin Abdurrahman An-Nasa’i dari ayahnya,”Ia (Ibnu Luai’ah) tidak tsiqoh”.
Adapun Abu Ruman Al-Iskandary, berkata Ibnu Hajar dalam Lisanul Mizan (3/286)
” قال ابن يونس واسم أبي رومان عبد الملك بن يحيى بن هلال الإسكندراني مولى المعافري كان يسكن الإسكندرية ويقال كان أصله من المغرب وكان من أصحاب بن وهب وهو ضعيف الحديث روى مناكير توفي في شوال سنة ست وخمسين ومائتين.

“Berkata Ibnu Yunus, nama Abu Ruman adalah Abdul Malik bin Yahya bin Hilal Al-Iskandary Maula Al-Ma’afiry. Ia tinggal di Alexandria.

Dikatakan bahwa ia berasal dari Maroko. Termasuk dari sahabat Ibnu Wahab. Ia dha’iful hadits dan meriwayatkan munkar-munkar. Wafat pada bulan Syawwal 156 H”.

Adapun Risydin adalah dha’if. Maka, Syaikh Dr Khalid Al-Hayik, ulama pakar hadits dari Yordania dan juga keturunan Imam Husein bin Ali radhiyallahu ‘anhuma, mengatakan bahwa atsar ini adlah MUNKAR.

Maka, tidak dibenarkan berhujjah dan berdalil menggunakan atsar ini. Sekalipun atsar ini shaih, tidak dibenarkan pula menggunakannya dan mengaplikasikannya untukmevonis menyesatkan salah satu kelompok, apalagi sampai memastikannya.

Inilah yang biasa dilakukan oleh Quburiyyun, dimana mereka menjadikan hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tentang munculnya tanduk Syaithan dari Nejed untuk memvonis sesat Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab.

Maka, tidak dibenarkan cara mereka yang ghalath dalam memfitnah dengan menggunakan dalil yang diyakini dengan mujmal lalu diterapkan pada nawazil, waqi’, a’yan atau jama’aat sesuai dengan hawa nafsu mereka. Hal bisa dilakukan sesuatu bisa dilakukan setelah mengkompromikan dengan dalil-dalil yang lain yang lebi tafshil dan dengan dalil-dalil hukum syar’i lalu diaplikasikan kepada kelompok atau orang yang sesat yang tertera dalam hadits fitan.

Sebagaimana ulama Ahlussunnah menentukan kebenaran ada dipihak Sayyiduna Ali dengan bedalil menggunakan hadits bahwa Ammar bin Yasir terbunuh oleh tangan kelompok baghiyah.

Oleh karena itu, hujjah kalian dalam momvonis sesat terhadap Daulah Islaamiyyah menggunakan atsar ini TERTOTAL JUMLATAN WA TAFSHILAN.

Maka, bertaubatlah sebelum waktunya terlambat.

Rabu, 02 Maret 2016

SESUNGGUHNYA DAULAH ISLAMIYYAH ITU ADALAH JANJI ALLAH TA’ALA

                                            بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

وَعَدَ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِى ٱلْأَرْضِ كَمَا ٱسْتَخْلَفَ ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ ٱلَّذِى ٱرْتَضَىٰ لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُم مِّنۢ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًۭا ۚ يَعْبُدُونَنِى لَا يُشْرِكُونَ بِى شَيْـًۭٔا ۚ وَمَن كَفَرَ بَعْدَ ذَٰلِكَ فَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْفَٰسِقُونَ

“Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kalian dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apa pun dengan Aku. Dan barang siapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.” [QS. An-Nuur : 55]

Dan itu merupakan ketentuan Allah Ta’ala yang sudah digariskan, di mana bila kaum mu’minin mustadl’afin kembali kepada ajaran Allah dan para thaghut semakin durjana, maka itu adalah awal tanda kehancuran para thaghut dan keberkuasaan orang-orang mu’min :

وَنُرِيدُ أَن نَّمُنَّ عَلَى ٱلَّذِينَ ٱسْتُضْعِفُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ وَنَجْعَلَهُمْ أَئِمَّةًۭ وَنَجْعَلَهُمُ ٱلْوَٰرِثِينَ وَنُمَكِّنَ لَهُمْ فِى ٱلْأَرْضِ وَنُرِىَ فِرْعَوْنَ وَهَٰمَٰنَ وَجُنُودَهُمَا مِنْهُم مَّا كَانُوا۟ يَحْذَرُونَ

“Dan Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi (Mesir) itu dan hendak menjadikan mereka pemimpin dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi (bumi). Dan akan Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi dan akan Kami perlihatkan kepada Firaun dan Haman beserta tentaranya apa yang selalu mereka khawatirkan dari mereka itu.” [QS. Al-Qashash : 5-6]

Dan Dia sekarang memperlihatkan kepada para thaghut dan aparatnya kehancuran diri dan kekuasaan mereka lewat tangan bala tentara Daulah Khilafah, dan kehancuran mereka akan terus berkelanjutan dan mereka akan jatuh satu demi satu.

Dan itu dikarenakan syari’at jihad di atas kejelasan tauhid ditegakkan oleh Daulah Islamiyyah. Dan ini adalah bukti nyata sabda Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam.

Al Imam Ahmad meriwayatkan (18406) juga  Ath Ath Thayalisiy (439) dan Al Bazzar (2796) dari Hudzaifah radliyallahu ‘anhu berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

تكون النبوة فيكم ما شاء الله أن تكون، ثم يرفعها إذا شاء أن يرفعها، ثم تكون خلافة على منهاج النبوة، فتكون ما شاء الله أن تكون، ثم يرفعها إذا شاء الله أن يرفعها، ثم تكون ملكا عاضا، فيكون ما شاء الله أن يكون، ثم يرفعها إذا شاء أن يرفعها، ثم تكون ملكا جبرية، فتكون ما شاء الله أن تكون، ثم يرفعها إذا شاء أن يرفعها، ثم تكون خلافة على منهاج النبوة “.

“Kenabian itu ada di tengah kalian selama waktu yang Allah kehendaki untuk berada, kemudian Dia mengangkatnya bila Dia berkehendak untuk mengangkatnya. Kemudian jadilah khilafah di atas minhaj kenabian, di mana ia berada di tengah kalian selama waktu yang Allah kehendaki untuk berada, kemudian Allah mengangkatnya bila Dia berkehendak untuk mengangkatnya. Kemudian jadilah kerajaan yang menggigit, di mana ia berada di tengah kalian selama waktu yang Allah kehendaki untuk berada, kemudian mengangkatnya bila Dia berkehendak untuk mengangkatnya. Kemudian jadilah kerajaan yang otoriter, di mana ia berada di tengah kalian selama waktu yang Allah kehendaki untuk berada, kemudian mengangkatnya bila Dia berkehendak untuk mengangkatnya. Kemudian muncullah khilafah di atas minhaj kenabian.”

Yaitu fase terakhir umat ini setelah dikungkung oleh mulkan jabariyyah yang satu demi satu berjatuhan di tangan mujahidin Daulah Khilafah yang dengan izin Allah Ta’ala akan sampai ke Indonesia dan bahkan menguasai dunia dengan hukum Allah Ta’ala. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata :

ليبلغن هذا الأمر ما بلغ الليل والنهار ولا يترك الله بيت مدر ولا وبر إلا أدخل
ه الله هذا الدين بعز عزيز أو بذل ذليل عزا يعز الله به الإسلام وذلا يذل الله به الكفر

“Sungguh urusan ini benar-benar akan sampai ke seluruh penjuru bumi, dan Allah tidak membiarkan satu rumah tembok dan rumah bulu-pun melainkan Dia masukan dien ini ke dalamnya dengan kejayaan orang yang jaya atau dengan kehinaan orang yang hina, kejayaan yang dengannya Allah jayakan Islam dan kehinaan yang dengannya Allah hinakan kekafiran.” [Hadits Riwayat Ahmad]

Ini adalah janji Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, sedangkan beliau itu tidak berkata kecuali berdasarkan wahyu :

مَا ضَلَّ صَاحِبُكُمْ وَمَا غَوَىٰ وَمَا يَنطِقُ عَنِ ٱلْهَوَىٰٓ إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْىٌۭ يُوحَىٰ

“Kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak pula keliru, dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al Qur’an) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).“ [QS. An-Najm : 2-4]

Dan yang dimaksud dengan kehinaan bagi kekafiran di dalam hadits ini adalah bahwa orang-orang kafir asli akan dikalahkan dan bertekuk lutut kepada kekuasaan kaum muslimin, sehingga yang tidak mau masuk Islam di antara mereka mau tidak mau menjadi orang-orang kafir dzimmiy yang harus menunaikan jizyah kepada Daulah Islam, Allah Ta’ala berfirman :

قَٰتِلُوا۟ ٱلَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِٱللَّهِ وَلَا بِٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ وَلَا يُحَرِّمُونَ مَا حَرَّمَ ٱللَّهُ وَرَسُولُهُۥ وَلَا يَدِينُونَ دِينَ ٱلْحَقِّ مِنَ ٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْكِتَٰبَ حَتَّىٰ يُعْطُوا۟ ٱلْجِزْيَةَ عَن يَدٍۢ وَهُمْ صَٰغِرُونَ

“Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk.“ [QS. At-Taubah : 29]

Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata :

بعثت بالسيف بين يدي الساعة حتى يعبد الله وحده لا شريك له وجعل رزقي تحت ظل رمحي وجعل الذل والصغار على من خالف أمري ومن تشبه بقوم فهو منهم

“Aku diutus dengan pedang sebelum hari kiamat sampai Allah sajalah yang diibadati lagi tidak ada sekutu bagi-Nya, dan rizqi-ku dijadikan dibawah bayangan tombakku, serta kehinaan dan kerendahan dijadikan atas orang yang menyalahi perintahku…” [Riwayat Abu Dawud]

Kita sekarang bisa mengetahui bagaimana orang-orang kafir nasrani di Raqqah dan Mosul mereka menerima menjadi Ahli Dzimmah dan menunaikan jizyah kepada Daulah Khilafah. Sehingga makar atau upaya musuh untuk menghancurkan Daulah Islam ini tidak akan berhasil, dan justru suatu saat nanti Daulah Islam-lah yang akan menghapus negara-negara kafir itu dari peta kekuasaan mereka dan tapal-tapal batas negara-negara itu akan dihapus, dan ini adalah suatu kepastian yang tidak bisa ditolak, dan pada gilirannya akan masuk ke negeri ini dengan izin Allah Ta’ala.

[Abu Sulaiman Al Arkhabiliy]

Source : millahibrahim.wordpress.com

DOWNLOAD VIDEO (HD) :

"TEGAKNYA KHILAFAH, INILAH JANJI ALLAH" : https://www.youtube.com/watch?v=M3F0goGysfI&list=PLlpapZMFGMz80ZrjaCPOS_FQk-5W_atyk

"SATU TAHUN KHILAFAH (RINGKASAN PERJALANAN PANJANG TEGAKNYA KHILAFAH ISLMIYYAH)" : https://ia601308.us.archive.org/4/items/Setahunkhilafah_201507/Setahunkhilafah.mp4

"MENGAPA DAULAH ISLAM (IS) BEGITU KUAT" : https://ia600501.us.archive.org/7/items/MengapaDaulahIslamBegituKuat/Mengapa%20Daulah%20Islam%20Begitu%20Kuat%20.mp4

Selasa, 01 Maret 2016

Benarkah Daulah Khilafah (IS/ISIS) Bentukan & Rekayasa Amerika?

Benarkah Daulah Khilafah (IS/ISIS) Bentukan & Rekayasa Amerika?
   
Oleh: Ibnu Yakub

Sebagian orang yang hobi dengan teori konspirasi menduga bahwa Daulah Khilafah Islamiyyah/Islamic State (IS/ISIS) yang baru berdiri ini adalah buatan Amerika Serikat (AS). Mereka menduga seperti itu dengan dalih:

Siapa yang mendanai dan memeberi persenjataan Daulah Islam, mengapa mereka bisa sekuat dan setangguh itu?
Mengapa Amerika Serikat mendiamkan deklarasi Khilafah, dan tidak segera menghancurkannya?
Mengapa Daulah Islam justru memerangi rezim Syi’ah dan tidak memerangi Zionis Israel?
Adanya dokumen bocor dari mantan intelijen AS, yaitu Edward Snowden yang mengatakan bahwa AS akan membentuk sebuah Negara Islam Sunni yang akan diakui di Iraq.
Perkataan mantan Menteri Luar Negeri AS, yaitu Hillary Clinton yang mengatakan bahwa ada pertemuan negara-negara barat yang bersepakat untuk mendirikan Negara Islam Sunni di Iraq.
Maka inilah jawabannya!

Sesungguhnya senjata yang didapat oleh Daulah Islam memang kebanyakan dari AS, tapi bukan dengan cara mengemis. Melainkan melalui jihad yang dengannya banyak pasukan AS dan antek-anteknya kalah, sehingga Daulah Islam mendapatkan harta rampasan perang (ghanimah) berupa persenjataan.

Pemerintahan boneka Iraq dan Komunis Kurdi, sudah bukan rahasia lagi mereka mendapatkan bantuan persenjataan yang sangat banyak dari AS. Namun mental mereka ini pengecut dan kebanyakan memilih lari daripada berhadapan dengan singa-singa mujahidin Daulah Islam.

Hal ini dicontohkan dari penaklukan kota Mosul yang hanya dengan pasukan kurang dari 1.000 mujahidin dapat membuat 30.000 pasukan rezim boneka Syi’ah Iraq yang lari terbirit-birit meninggalkan persenjataan lengkap di gudang mereka.

Daulah Islam bukanlah kumpulan orang primitif yang buta teknologi, sebagian mereka adalah ilmuan-ilmuan dan profesor. Mereka mampu membuat persenjataan yang dengannya musuh dibuat terkaget-kaget. Salah satunya adalah bom IED, yang menjadi prestasi Daulah Islam, yang dengannya tidak ada tank yang selamat jika terkena bom ini.

Kekuatan sesungguhnya bukanlah terletak pada senjata, melainkan mental. Mental mujahidin Daulah Islam tidak akan terkalahkan oleh mental pasukan bayaran yang mengharap hidup dari menjadi tentara (cari makan), sementara mujahidin Daulah Islam justru mencari mati agar menjadi bagian dari syuhada’. Inilah sebenarnya rahasia kekuatan Islam sejak zaman Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam hingga hari kiamat.

Umar bin Khaththab radhiyallahu ‘anhu berkata : “Sesungguhnya Allah memuliakan kita dengan Islam. Bagaimanapun kita mencari kemuliaan dengan selain Islam, maka Allah (justru) akan menjadikan kita hina”.

Mengapa AS mendiamkan? Sesungguhnya AS tidak akan bisa berlama-lama pura-pura tidak khawatir dengan tegaknya Khilafah. Sesungguhnya AS sudah merasakan pahitnya bertempur dengan mujahidin Daulah Islam ketika masa pendudukan Iraq. Terbukti, setelah bertempur bertahun-tahun melawan Daulah Islam Iraq, AS gagal memenangkan pertempuran. Puluhan ribu nyawa pasukan AS melayang bersamaan dengan bangkai-bangkai Tank dan Heli yang mereka banggakan.

Rakyat AS pun menyalahkan presiden mereka saat itu, yaitu Bush dan mengecam kebijakan perang Iraq tersebut karena perang ini menimbulkan kerugian luar biasa bagi AS. Kemudian rakyat AS pada pemilihan presiden lebih memilih Barrack Obama yang menjanjikan menarik pasukan AS dari Iraq.

Itulah mengapa AS yang memiliki trauma, tidak berani menerjunkan pasukan kembali ke Iraq. Obama barangkali tidak mau menjilat ludah, alias mengingkari janji pada rakyatnya. Namun bagai buah simalakama, AS tetap tidak bisa menahan diri. Tidak berselang lama setelah Khilafah didirikan, AS memulai perang dengan cara memberi persenjataan kepada militan Syi’ah, FSA (pemberontak suriah sekuler) dan Komunis Kurdi untuk memerangi Khilafah. Namun dada AS kembali panas ketika mengetahui bukannya pasukan anteknya itu menang, namun semakin hari semakin kalah dan wilayah Khilafah semakin meluas. Persenjataan dan kendaraan tempur justru jatuh ke tangan Khilafah dan semakin memperkuat Khilafah.

Maka AS pun mengumpukan negara-negara kolaisinya dan negara-negara yang penguasanya adalah anteknya. Terbentuklah koalisi 50 negara (kemungkinan akan terus bertambah) yang dengannya mereka sepakat berperang melawan Khilafah. Tapi, (ada tapinya…), hanya melalui udara alias serangan pesawat tempur.

AS ternyata masih trauma jika harus menerjunkan pasukan daratnya. Dada koalisi AS dan 50 negara itu kembali sesak setelah mengetahui bahwa pasukan udara sama sekali tidak menghambat pergerakan mujahidin Khilafah, justru AS kembali rugi ratusan juta dolar karena operasi serangan pesawat tempur sangat mahal.

AS sudah mengeluarkan rudal tercanggihnya yaitu Tomahawk, namun mujahidin Khilafah bukan pasukan culun, mereka bisa beradaptasi sehingga tidak terdeteksi oleh pesawat canggih itu. Sampai kini, AS masih malu-malu untuk memilih opsi serangan darat, namun itulah satu-satunya pilihan mereka.

Khilafah diharapkan oleh mereka (koalisi AS) akan hancur dengan serangan darat, sebagaimana hancurnya rezim Saddam Hussein. Tapi demi Allah, turunnya pasukan koalisi AS itu sangat diharapkan oleh Khilafah, karena dengannya Khilafah akan menunjukkan “kekuatan yang sebenarnya”.

Bagaimana mungkin bisa koalisi AS memenangkan pertempuran darat?! yang mana dulu saja, saat mujahidin beranggotakan ribuan dan kekuatan apa adanya, namun AS kalah telak. Sementara saat ini Daulah Islam jauh lebih kuat, pasukannya sudah berjumlah sekitar 100.000 mujahidin ditambah dukungan jutaan rakyatnya, persenjataan semakin canggih, dan dukungan tanpa henti dari seluruh dunia yang terus pergi berhijrah ke wilayah Khilafah untuk berperang bersamanya.

Bahkan setelah dideklarasikannya Khilafah, banyak kelompok-kelompok mujahidin dari seluruh dunia bersumpah setia (baiat) kepada Khalifah Abu Bakar Al-Baghdadi. Jika akhirnya AS memilih perang darat, maka demi Allah dada mereka akan semakin sesak dan tidak bisa tidur melihat bangkai-bangkai pasukan koalisi AS itu. Situasi semakin pelik, tatkala seluruh sel Daulah Islam di seluruh dunia dibangunkan dan mememerangi kekuatan koalisi AS diamanapun berada.

Mengapa Daulah Islam tidak memerangi Zionis Israel? Maka penulis katakan bahwa orang yang mengatakan ini tidak mengerti atau pura-pura tidak mengerti geografi. Lihatlah peta dan Anda akan melihat bahwa keberadaan Daulah Islam terpisah dari Israel, dan ketika mau menyerang Israel, maka Daulah Islam harus menaklukkan dulu negara-negara tetangganya yang selama ini menjadi penjaga kepentingan Israel.

Bukan berarti Daulah Islam berdiam diri, Daulah Islam juga memiliki pasukan yang berada di Palestina, mereka dinamakan Anshar Bayt Al-Maqdis. Meskipun tidak sebanding dengan kekuatan Israel, namun mereka dengan gagah berani berperang melawa Israel. Saya tentu tidak akan bertanya pada para penuduh ini, apa yang sudah mereka lakukan untuk menghancurkan Israel? Biarlah hal itu menjadi renungan masing-masing.

Jika kita membaca sejarah pembebasan Palestina era penguasaan pasukan Salib, maka kita melihat bahwa Salahuddin Al-Ayyubi tidak langsung menyerang ke pasukan Salib, namun terlebih dahulu memerangi Syi’ah? Mengapa Syi’ah? Karena Syi’ah adalah duri dalam daging umat Islam.

Selain mereka adalah kelompok yang sesat, mereka juga kerap bekerja sama dengan orang Kafir dalam mencapai tujuan-tujuan mereka. Sebagian kita mungkin silau dengan opini-opini Syi’ah yang sok anti AS, sok anti Israel, sok membela Palestina, sok kuat dan tangguh, dan sok yang lainnya. Namun faktanya mereka adalah tentara pengecut yang takut mati. Bahkan ketika invasi Iraq, justru Syiah Iran membantu AS, dan pemerintahan boneka yang dibentuk AS di Iraq juga dari Syiah.

Maka diprioritaskan bagi Khilafah untuk memerangi Syiah baik di Iraq, Suriah dan Iran dan para penguasa Arab yang saat ini menjadi kaki-tangan AS dan Israel.

Bukankah suplai bahan bakar Israel berasal dari negara-negara Arab yang menjadi sekutunya. Setelah itu, maka diperangi AS dan barat pada umumnya, sebab tidak akan bisa mengalahkan Israel tanpa mengalahkan AS dan sekutunya yang merupakan penjaga Israel. Bukan rahasia lagi bahwa suplai senjata dan dana terbesar Israel adalah AS dan sekutunya. Jika AS dan sekutunya telah dikalahkan, maka lebih masuk akal jika kita bisa mengalahkan Israel.

Israel memang kuat, namun kekuatannya bukan karena dirinya sendiri,melainkan pada sekutu-sekutunya. Israel dibeking oleh AS dan Eropa, merekalah yang memberikan peralatan-peralatan tempur canggih. Israel jelas adalah musuh utama, pada akhirnya perang akan sampai pada pembebasan Al-Aqsha. Mengalahkan Israel mau tidak mau harus dengan memotong bantuan persenjataan yang diberikan AS dan Eropa, menghancurkan sekat-sekat penjaganya, dan memotong supplai bahan bakarnya. Perhatikan hadits berikut:

Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa’id telah menceritakan kepada kami Jarir dari Abdul Malik bin Umair dari Jabir bin Samurah dari Nafi’ bin Utbah berkata: Kami bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam suatu peperangan. Ia berkata: Suatu kaum mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dari maghrib, mereka mengenakan baju wool, mereka menemui beliau didekat suatu bukit. Mereka berdiri sementara Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam duduk. Ia (Nafi’) berkata: Hatiku berkata: Datangilah mereka dan berdirilah diantara mereka dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam agar mereka tidak menyerang beliau lalu aku berkata: Mungkin beliau berbicara lirih dengan mereka. Aku mendatangi mereka lalu aku berdiri diantara mereka dan beliau. Aku menghafal empat kalimat dari beliau, aku menghitungnya dengan tanganku. Beliau bersabda: “Kalian akan memerangi Jazirah Arab lalu Allah menaklukkannya, setelah itu Persia lalu Allah menaklukkannya, kemudian kalian memerangi Romawi lalu Allah menaklukkannya, selanjutnya kalian memerangi Dajjal lalu Allah menaklukkannya.” Kemudian Nafi’ berkata: Hai Jabir, kami tidak berpendapat Dajjal muncul hingga Romawi ditaklukkan”. (HR Muslim, no. 5161)

Sedangkan mengenai tuduhan Snowden dan Hillary Clinton, jika penuduh ini beragama Islam, maka penulis layak untuk mempertanyakan keimanannya pada Al-Qur’an. Bukankah telah tertulis didalamnya:

“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang Fasik membawa suatu berita, Maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu”. (QS. Al-Hujurat 49 : 6)

Jika dalam ayat diatas, kita diwajibkan untuk mengecek kembali berita dari orang fasik (orang Muslim yang gemar bermaksiat), apalagi dari orang Kafir. Kafir bukan sembarang Kafir, tapi Kafir Muhariban Fi’lan! Alias Kafir yang memerangi kaum Muslimin secara nyata. Bagaimana mungkin mereka bisa kita percaya? Sementara penuduh malah tidak percaya pada saudaranya sendiri (Daulah Islam)?

Tuduhan bahwa Daulah Islam adalah buatan AS, mungkin bisa dipercayai anak kemarin sore yang culun atau buta terhadap perkembangan dunia jihad Iraq. Apalagi jika dalam dada orang itu terdapat dengki pada Daulah Islam, maka berita bohong pun akan dijadikan pegangan dalam menikam Daulah Islam.

Bukankah perang Iraq sudah berlangsung sejak 2003? Ketika AS membunuhi satu juta umat Islam, menyiksa kaum MMuslimin di penjara Guantanamo, memperkosa wanita-wanitanya, bahkan menyodomi ikhwan-ikhwan kita, siapa yang bangkit membela mereka? Siapa yang bangkit melawan Koalisi AS? Siapa lagi kalau bukan pasukan Abu Mush’ab Az-Zarqawi (sang pelopor terbentuknya Daulah Islam). Wahai penuduh, anda dimana saat itu?

Mujahidin Daulah Islam telah berperang nyata bertahun-tahun dengan AS, dan kini bisa-bisanya ada tuduhan bahwa Daulah Islam dibentuk AS. Sungguh tuduhan ini pasti tertolak bagi mereka yang memiliki akal. Namun, baiklah penulis akan coba jawab.

AS memang hendak memecah Iraq menjadi tiga bagian, yaitu negara Syi’ah Iraq, negara Kurdi / Kurdistan dan Negara Islam Sunni / Sunnistan. Rencana ini dibuat agar meredakan konflik Sunni-Syi’ah dan mengabulkan permohonan merdeka Kurdi, dengan begitu AS akan lebih bebas menjarah kekayaan alam Iraq. AS hendak membentuk pemerintah masing-masing negara tersebut yang tunduk dibawah kepentingan AS, dan dengan begitu juga rakyat diharapkan puas dengan pemerintahan-pemerintahan itu karena anggapan bahwa itu mewakili aspirasi mereka.

Namun rencana AS ini GATOT, alias gagal total! Siapa yang menggagalkannya? Siapa lagi kalau bukan Daulah Islam. Daulah Islam terus bergerak aktif menaklukkan semua wilayah Iraq dan Suriah, dan akan terus meluas lagi. Tidak ada Kurdistan, tidak ada Republik Iraq, tidak ada Sunnistan, semuanya dicaplok oleh Daulah Islam. AS jelas tidak terima rencananya gagal, dan itu terbukti hari ini AS rela menggelontorkan ratusan juta dolar uang rakyatnya untuk memerangi Daulah Islam. 
Wallahu a’lam..