Puisi Seorang Mujahidin

Minggu, 24 September 2017

Kesamaan Syirik Kuburan dan Syirik Hukum

بسم الله الرحمن الرحيم

(Nasehat Untuk Para Penyeru Tauhid)

Sebagian kaum ada yang fokus hanya di dalam masalah SYIRIK KUBURAN saja, tapi acuh tak acuh dalam masalah SYIRIK HUKUM. Lantas, apakah sikap seperti ini benar? Mari kita lihat pendapat ulama rujukan mereka juga yaitu al-Allamah asy-Syaikh al-Amin asy-Syinqithi Rahimahullah:

الإشراك بالله في حكمه والإشراك في عبادته كلها بمعنى واحد، ولا يفرق بينهما البتة، فالذي يتبع نظاما غير نظام الله، وتشريعا غير تشريع الله، كالذي يعبد الصنم ويسجد للوثن، لا فرق بينهما البتة بوجه من الوجوه، فهما واحد وكلاهما مشرك بالله.

"Penyekutuan terhadap Allah dalam HUKUM-NYA dan penyekutuan terhadap Allah dalam beribadah kepada-Nya, seluruhnya itu BERMAKNA SATU, tidak ada PERBEDAAN diantara keduanya sama sekali. Maka orang yang mengikuti ATURAN selain ATURAN ALLAH dan SYARIAT selain SYARIAT ALLAH, maka ia SEPERTI orang yang menyembah berhala dan bersujud kepada patung, tidak ada PERBEDAAN diantara keduanya sama sekali dari berbagai sisi, maka keduanya itu SAMA SAJA, dan keduanya itu adalah MUSYRIK".

(Adhwaul Bayan: 7/162)

Kesimpulan:

Jika kita telah mengetahui bahwa kedua macam bentuk syirik ini adalah SAMA SAJA, maka sudah selayaknya bagi penyeru Tauhid untuk fokus terhadap KEDUANYA, terutama kepada SYIRIK HUKUM karena kita berdasarkan waqi'/realita yang ada adalah hidup di zaman yang mana SYIRIK HUKUM ini menyebar di penjuru Bumi, jadi hendaklah kita wajib mendakwahkan Tauhid sampai HUKUM itu hanya milik Allah saja.

والله أعلم

Senin, 18 September 2017

Teruntuk musuhku...

▪️Radikal dan Intoleran▪️

📌 Islam tidak mengajarkan radikalisme, tapi Islam mengajarkan asyidda'u 'alal kuffar wa ruhama'u bainahum - tegas terhadap orang kafir dan berkasih sayang dengan sesama mu'min

📌 Islam mengajarkan toleransi terhadap perbedaan, tapi Islam juga mengajarkan amar ma'ruf nahi munkar

📌 Jika sikap tegas terhadap kekafiran dan simbol-simbolnya dianggap radikalisme, maka bagaimana sikap nabi menghancurkan 360 berhala saat Fathul Makkah, mau kalian  istilahkan apa?

📌 Jika kaum muslim tidak menyetujui adanya maksiat terang-terangan, atau pendirian rumah ibadah hang tidak sesuai aturan, lalu itu disebut intoleran, maka sikap sahabat nabi menumpahkan drum-drum minuman keras di Madinah saat turun ayat larangannya, mau kalian istilahkan apa?

📌 Kami akui kalian memang lihai bermain kata, menuduh, dan membuat stigma, karena kalian punya media dan dana dari mafia, tapi kalian lemah dalam memadamkan cahaya agama kami

📌 Mana ocehan kalian untuk RMS di Maluku Selatan..., bukankah ini gerakan radikal dan bahkan sparatisme-terorisme?

📌 Mana komentar kalian untuk OPM di Papua, .. yang telah jelas dan vulgar makarnya, membunuh TNI-POLRI, menginjak merah putih, ... kalian belagak buta padahal di depan mata,

📌 Jujur saja sudah .. jangan malu-malu untuk kalian katakan,  "Kami Anti Islam" 

📌 Ajaran Radikalisme yang kalian maksud adalah Islam dan kaum muslimin

📌 Gerakan Intoleransi yang kalian maksud adalah Islam dan kaum muslimin

📌 Kalian (Liberal, Nasrani, Sekuler ngaku muslim, kiri,  komunis) adalah konfigurasi kerjasama abadi kekuatan jahat, yang sudah kami antisipasi sejak lama

📌 Tidak usah berkilah, sebab permusuhan kalian lebih nampak dari kilahan kalian

📌 Tidak usah pura-pura, sebab cepat atau lambat kepura-puraan akan berakhir ..

📌 Katakan sesuka kalian tentang kami: radikal, intoleran, teroris, ekstrimis,  sampai kalian puas .. sebab sampai kapan pun ya begitulah kalian sejak dulu ..

📌 Jika menjalankan ajaran agama, istiqamah kepadanya, dan tegas terhadap kekafiran dan penyimpangan, diberikan berbagai stigma buruk oleh kalian,  maka sama sekali tidak  menyurutkan sikap kami .. , dan Insya Allah kami tidak  berubah

walhamdulillah

Thaghut Sia-sia Amalannya..!

AL AKHSARINA AMALA' bukan hanya sekedar Rugi ' tapi yang puaaliing Rugi
__________________________
.
Adalah orang mengira amalan mereka Di terima Alloh swt sedangkan Alloh tak menerima nya sama sekali. Mereka itu dari kalangan ahlul bidah khurafat yang ber wala loyalitas pada Kemusyrikan Rezim Thaghut 
___
Sedangkan para penguasa sistem syirik dan para pejabatnya serta para anggota parlemennya bukanlah orang mukmin tetapi mereka adalah Thaghut.
____

Semua ayat mengisyaratkan iman untuk diterimanya amal shalih, sedangkan para penyembah kuburan atau batu atau pohon keramat atau pengusung demokrasi atau hukum buatan manusia atau falsafah syirik (seperti Pancasila, dan Undang Undang Dasar buatan) atau aparat keamanan penguasa thaghut bukanlah orang yang kafir terhadap thaghut.

Jadi, kemanakah amalan-amalan yang mereka lakukan?

Maka jawabannya ; hilang, sirna lagi sia-sia, sebagaimana firman-Nya Swt :
“Sungguh, bila kamu berbuat syirik maka hapuslah amalanmu, dan sunguh kamu tergolong orang-orang yang rugi”
(QS. Az Zumar [39]: 65)
__
Amalan-amalan yang banyak itu hilang sia-sia dengan satu kali saja berbuat syirik, maka apa gerangan apabila orang tersebut terus-menerus berjalan di atas kemusyrikan, padahal ayat ini ancaman kepada Rasulullah saw yang tidak mungkin berbuat syirik. Dan begitu juga para nabi semuanya diancam dengan ancaman yang sama,  Allah Swt berfirman:

“Dan bila mereka berbuat syirik, maka lenyaplah dari mereka apa yang pernah mereka amalkan”
(QS. Al An’am  88)
__
Ya, lenyap bagaikan debu yang disapu angin topan, sebagaimana firman-Nya swt :
.
ﻣَﺜَﻞُ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻛَﻔَﺮُﻭﺍ ﺑِﺮَﺑِّﻬِﻢْ ﺃَﻋْﻤَﺎﻟُﻬُﻢْ ﻛَﺮَﻣَﺎﺩٍ ﺍﺷْﺘَﺪَّﺕْ ﺑِﻪِ ﺍﻟﺮِّﻳﺢُ ﻓِﻲ ﻳَﻮْﻡٍ ﻋَﺎﺻِﻒٍ

“Orang-orang yang kafir kepada Tuhannya, amalan-amalan mereka (orang-orang musyrik/ kafir) adalah bagaikan debu yang diterpa oleh angin kencang di hari yang penuh badai”
(QS. Ibrahim 18)
__

Dalam ayat ini Allah serupakan amalan orang-orang kafir dengan debu, dan kekafiran/kemusyrikan diserupakan dengan angin topan.

Apa jadinya bila debu diterpa angin topan…?

Tentu lenyaplah debu itu.

Allah juga mengibaratkan amalan orang kafir itu dengan fatamorgana:
.
ﻭَﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻛَﻔَﺮُﻭﺍ ﺃَﻋْﻤَﺎﻟُﻬُﻢْ ﻛَﺴَﺮَﺍﺏٍ ﺑِﻘِﻴﻌَﺔٍ ﻳَﺤْﺴَﺒُﻪُ ﺍﻟﻈَّﻤْﺂﻥُ ﻣَﺎﺀً ﺣَﺘَّﻰ ﺇِﺫَﺍ ﺟَﺎﺀَﻩُ ﻟَﻢْ ﻳَﺠِﺪْﻩُ ﺷَﻴْﺌًﺎ ﻭَﻭَﺟَﺪَ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻋِﻨْﺪَﻩُ ﻓَﻮَﻓَّﺎﻩُ ﺣِﺴَﺎﺑَﻪُ
.

“Dan orang-orang kafir amalan mereka itu bagaikan fatamorgana di tanah lapang, yang dikira air oleh orang yang dahaga, sehingga tatkala dia mendatanginya ternyata dia tidak mendapatkan apa-apa, justeru dia mendapatkan (ketetapan) Allah disana kemudian Dia menyempurnakan penghisaban-Nya”
(QS. An Nur 39)
___

Orang yang musyrik di saat dia melakukan shalat, zakat, shaum, dan sebagainya, mengira bahwa di sisi Allah pahalanya banyak, tapi ternyata saat dibangkitkan dia tidak mendapatkan apa-apa melainkan adzab!

Dalam ayat lain amalan-amalan mereka itu bagaikan debu yang bertaburan:
.
ﻭَﻗَﺪِﻣْﻨَﺎ ﺇِﻟَﻰ ﻣَﺎ ﻋَﻤِﻠُﻮﺍ ﻣِﻦْ ﻋَﻤَﻞٍ ﻓَﺠَﻌَﻠْﻨَﺎﻩُ ﻫَﺒَﺎﺀً ﻣَﻨْﺜُﻮﺭًﺍ
.

“Dan Kami hadapkan apa yang telah mereka kerjakan berupa amalan, kemudian Kami jadikannya debu yang bertaburan”
(QS. Al Furqan 23)
____
Sungguh… sangatlah dia merugi sebagaimana dalam ayat lain:
.
ﻗُﻞْ ﻫَﻞْ ﻧُﻨَﺒِّﺌُﻜُﻢْ ﺑِﺎﻷﺧْﺴَﺮِﻳﻦَ ﺃَﻋْﻤَﺎﻻ ‏( ١٠٣ ‏) ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺿَﻞَّ ﺳَﻌْﻴُﻬُﻢْ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺤَﻴَﺎﺓِ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻭَﻫُﻢْ ﻳَﺤْﺴَﺒُﻮﻥَ ﺃَﻧَّﻬُﻢْ ﻳُﺤْﺴِﻨُﻮﻥَ ﺻُﻨْﻌًﺎ
.

“Katakanlah, “Apakah kalian mau kami beritahukan kepada kalian tentang orang-orang yang paling rugi amalannya, yaitu orang-orang yang sia-sia amalannya dalam kehidupan di dunia ini, sedangkan mereka mengira bahwa mereka melakukan perbuatan baik ?”
(QS. Al Kahfi 103-104)
.
Ya, memang mereka rugi karena mereka lelah, capek, letih, berusaha keras, serta berjuang untuk amal kebaikan, tapi ternyata tidak mendapat apa-apa karena tidak BERTAUHID.
____
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
.
ﻋَﺎﻣِﻠَﺔٌ ﻧَﺎﺻِﺒَﺔٌ ‏( ٣ ‏) ﺗَﺼْﻠَﻰ ﻧَﺎﺭًﺍ ﺣَﺎﻣِﻴَﺔً
.

“Dia beramal lagi lelah, dia masuk neraka yang sangat panas”
(QS. Al Ghasyyiah 3-4) .

Sabtu, 16 September 2017

Murtad Tanpa Sadar...!!??

MURTAD TANPA SADAR, BENAR-BENAR AKAN TERJADI DI AKHIR ZAMAN SEPERTI SAAT INI

Dari Jabir bin 'Abdullah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Sesungguhnya Manusia masuk Agama Islam secara berbondong bondong, dan mereka juga akan keluar dari agama Islam secara berbondong bondong.”
📚 (HR Imam Ahmad)

Dalam Kitab Tarikh, Imam Al Hakim menceritakan sebuah hadits yang diriwayatkan oleh 'Abdullah bin 'Umar. Beliau mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :
“Akan datang suatu zaman, di mana tidak ada lagi Al Qur’an melainkan hanya tulisannya saja, dan tidak pula agama Islam, melainkan hanya namanya saja. Masjid masjidnya ramai, tetapi hampa dari petunjuk ulama. Pada zaman itu banyak ulama’-ulama’ buruk (perilakunya) tersebar di bawah langit. Dari mereka muncullah fitnah, dan kepada mereka pula fitnah itu kembali.”

Imam Ad Dailimi meriwayatkan hadits dari 'Abdullah bin 'Umar, beliau mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
“Akan datang suatu zaman, dimana ada ribuan manusia atau lebih, mereka sama melaksanakan shalat di sebuah masjid, melainkan tiada satupun dari mereka yang mukmin.”

Imam Thabrani dan Abu Nu’aim dalam kitab Hilyah menyebutkan hadits yang diriwayatkan oleh 'Abdullah bin 'Umar, yang mengatakan bahwasanya Rasululah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
“Mu’adzin suatu kaum mengumandangkan adzan dan iqamah untuk melaksanakan shalat, melainkan mereka tidaklah beriman.”

Imam Hakim menyebutkan sebuah hadits dalam kitab Mustadrak yang diriwayatkan dari Sufyan, dari A’masy, dari Khaitsamah dari 'Abdullah bin 'Amr bin 'Ash, beliau mengatakan :
“Akan datang suatu zaman, di mana manusia sama berkumpul di dalam masjid, tetapi mereka tidaklah beriman.”

Abu Syu'aib Al Harani, juga meriwayatkan hadits di atas dalam Kitab Fawaid, melalui Sanad Imam Fudhail bin ‘Iyadh dari A’masy dengan sanadnya, beliau mengatakan :
“Akan datang suatu zaman di mana manusia sama naik haji, melaksanakan shalat dan berpuasa, tetapi tidaklah mereka beriman"

⚠🚫Masihkah ingin mengatakan bahwa murtad itu tidak akan terjadi selama dia tidak sengaja untuk murtad?

Ketahuilah murtad bisa saja tanpa sadar, sedangkan dia beranggapan melakukan hal yang baik tapi itu tidak berguna baginya, yang dinilai seharusnya adalah apakah dia berjalan sesuai dengan Diin Islam yang lurus?

🌿 Ingatlah selalu di dalam diri kita sebagai seorang muslim:

1. Sepuluh Nawaqidhul Islam (10 Pembatal Keislaman)

2. Rukun Tauhid (Kafir kepada Thaghut dan Beriman kepada Allah)

3. Konsep Cinta dan Benci dalam Islam (Al Wala' Wal Bara')

4. Tiga Syarat Diterimanya 'Amal (Tauhid, Ikhlash, Mutaba'ah)

5. Pasrah, Tunduk dan Ridha (Sami'na Wa Atha'na) Menjalankan Hukum Allah dan RasulNya (Al Qur'an dan Sunnah) dalam Cakupan Negara, Masyarakat, Keluarga dan Diri Sendiri

6. Siap berhijrah ke Negeri Khilafah Islamiyyah dan Berjihad di Jalan Allah dengan jiwa dan harta.

7. Siap berbai'at kepada Khalifah Islam sebagaimana Para Sahabat dan Muslimin dahulu berbai'at kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan Empat Khalifah Sepeninggal Rasulullah.

8. Janganlah kita mati kecuali dalam keadaan Islam (pasrah, tunduk, dan ridha dengan Hukum Allah dan RasulNya (Al Qur'an dan As Sunnah)

🍃Allahu A'lam Bish Shawwab

🍃🍃🍃🍃🍃🌷🌷🍃🍃🍃🍃🍃