AL AKHSARINA AMALA' bukan hanya sekedar Rugi ' tapi yang puaaliing Rugi
__________________________
.
Adalah orang mengira amalan mereka Di terima Alloh swt sedangkan Alloh tak menerima nya sama sekali. Mereka itu dari kalangan ahlul bidah khurafat yang ber wala loyalitas pada Kemusyrikan Rezim Thaghut
___
Sedangkan para penguasa sistem syirik dan para pejabatnya serta para anggota parlemennya bukanlah orang mukmin tetapi mereka adalah Thaghut.
____
Semua ayat mengisyaratkan iman untuk diterimanya amal shalih, sedangkan para penyembah kuburan atau batu atau pohon keramat atau pengusung demokrasi atau hukum buatan manusia atau falsafah syirik (seperti Pancasila, dan Undang Undang Dasar buatan) atau aparat keamanan penguasa thaghut bukanlah orang yang kafir terhadap thaghut.
Jadi, kemanakah amalan-amalan yang mereka lakukan?
Maka jawabannya ; hilang, sirna lagi sia-sia, sebagaimana firman-Nya Swt :
“Sungguh, bila kamu berbuat syirik maka hapuslah amalanmu, dan sunguh kamu tergolong orang-orang yang rugi”
(QS. Az Zumar [39]: 65)
__
Amalan-amalan yang banyak itu hilang sia-sia dengan satu kali saja berbuat syirik, maka apa gerangan apabila orang tersebut terus-menerus berjalan di atas kemusyrikan, padahal ayat ini ancaman kepada Rasulullah saw yang tidak mungkin berbuat syirik. Dan begitu juga para nabi semuanya diancam dengan ancaman yang sama, Allah Swt berfirman:
“Dan bila mereka berbuat syirik, maka lenyaplah dari mereka apa yang pernah mereka amalkan”
(QS. Al An’am 88)
__
Ya, lenyap bagaikan debu yang disapu angin topan, sebagaimana firman-Nya swt :
.
ﻣَﺜَﻞُ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻛَﻔَﺮُﻭﺍ ﺑِﺮَﺑِّﻬِﻢْ ﺃَﻋْﻤَﺎﻟُﻬُﻢْ ﻛَﺮَﻣَﺎﺩٍ ﺍﺷْﺘَﺪَّﺕْ ﺑِﻪِ ﺍﻟﺮِّﻳﺢُ ﻓِﻲ ﻳَﻮْﻡٍ ﻋَﺎﺻِﻒٍ
“Orang-orang yang kafir kepada Tuhannya, amalan-amalan mereka (orang-orang musyrik/ kafir) adalah bagaikan debu yang diterpa oleh angin kencang di hari yang penuh badai”
(QS. Ibrahim 18)
__
Dalam ayat ini Allah serupakan amalan orang-orang kafir dengan debu, dan kekafiran/kemusyrikan diserupakan dengan angin topan.
Apa jadinya bila debu diterpa angin topan…?
Tentu lenyaplah debu itu.
Allah juga mengibaratkan amalan orang kafir itu dengan fatamorgana:
.
ﻭَﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻛَﻔَﺮُﻭﺍ ﺃَﻋْﻤَﺎﻟُﻬُﻢْ ﻛَﺴَﺮَﺍﺏٍ ﺑِﻘِﻴﻌَﺔٍ ﻳَﺤْﺴَﺒُﻪُ ﺍﻟﻈَّﻤْﺂﻥُ ﻣَﺎﺀً ﺣَﺘَّﻰ ﺇِﺫَﺍ ﺟَﺎﺀَﻩُ ﻟَﻢْ ﻳَﺠِﺪْﻩُ ﺷَﻴْﺌًﺎ ﻭَﻭَﺟَﺪَ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻋِﻨْﺪَﻩُ ﻓَﻮَﻓَّﺎﻩُ ﺣِﺴَﺎﺑَﻪُ
.
“Dan orang-orang kafir amalan mereka itu bagaikan fatamorgana di tanah lapang, yang dikira air oleh orang yang dahaga, sehingga tatkala dia mendatanginya ternyata dia tidak mendapatkan apa-apa, justeru dia mendapatkan (ketetapan) Allah disana kemudian Dia menyempurnakan penghisaban-Nya”
(QS. An Nur 39)
___
Orang yang musyrik di saat dia melakukan shalat, zakat, shaum, dan sebagainya, mengira bahwa di sisi Allah pahalanya banyak, tapi ternyata saat dibangkitkan dia tidak mendapatkan apa-apa melainkan adzab!
Dalam ayat lain amalan-amalan mereka itu bagaikan debu yang bertaburan:
.
ﻭَﻗَﺪِﻣْﻨَﺎ ﺇِﻟَﻰ ﻣَﺎ ﻋَﻤِﻠُﻮﺍ ﻣِﻦْ ﻋَﻤَﻞٍ ﻓَﺠَﻌَﻠْﻨَﺎﻩُ ﻫَﺒَﺎﺀً ﻣَﻨْﺜُﻮﺭًﺍ
.
“Dan Kami hadapkan apa yang telah mereka kerjakan berupa amalan, kemudian Kami jadikannya debu yang bertaburan”
(QS. Al Furqan 23)
____
Sungguh… sangatlah dia merugi sebagaimana dalam ayat lain:
.
ﻗُﻞْ ﻫَﻞْ ﻧُﻨَﺒِّﺌُﻜُﻢْ ﺑِﺎﻷﺧْﺴَﺮِﻳﻦَ ﺃَﻋْﻤَﺎﻻ ( ١٠٣ ) ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺿَﻞَّ ﺳَﻌْﻴُﻬُﻢْ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺤَﻴَﺎﺓِ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻭَﻫُﻢْ ﻳَﺤْﺴَﺒُﻮﻥَ ﺃَﻧَّﻬُﻢْ ﻳُﺤْﺴِﻨُﻮﻥَ ﺻُﻨْﻌًﺎ
.
“Katakanlah, “Apakah kalian mau kami beritahukan kepada kalian tentang orang-orang yang paling rugi amalannya, yaitu orang-orang yang sia-sia amalannya dalam kehidupan di dunia ini, sedangkan mereka mengira bahwa mereka melakukan perbuatan baik ?”
(QS. Al Kahfi 103-104)
.
Ya, memang mereka rugi karena mereka lelah, capek, letih, berusaha keras, serta berjuang untuk amal kebaikan, tapi ternyata tidak mendapat apa-apa karena tidak BERTAUHID.
____
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
.
ﻋَﺎﻣِﻠَﺔٌ ﻧَﺎﺻِﺒَﺔٌ ( ٣ ) ﺗَﺼْﻠَﻰ ﻧَﺎﺭًﺍ ﺣَﺎﻣِﻴَﺔً
.
“Dia beramal lagi lelah, dia masuk neraka yang sangat panas”
(QS. Al Ghasyyiah 3-4) .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar